tidak ada yang benar-benar hitam ataupun putih dalam hidup ini
speak out!!
setiap kejadian dalam blog ini adalah nyata. bila terdapat kesamaan tokoh, kejadian atau tempat... hm, sorry.
saya tidak memaksa anda untuk membaca blog ini. tapi jika itu pilihannya, nikmati!!
Tuesday, December 7, 2010
seperti ini saya belajar
Semester ini saya mendapatkan mata kuliah analisis eksistensial. Mata kuliah ini merupakan “cabang” dari mata kuliah filsafat. Inti dari mata kuliah ini adalah melihat diri kita atau oranglain itu sebagai manusia seutuhnya melalui media penghayatan tubuh. Kalau di mata kuliah sebelumnya saya belajar untuk men’judge’ seseorang melalui tes kepribadian, mata kuliah ini justru melarang kami untuk men’judge’ oranglain. Tapi justru menghayati tubuhnya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah paling santai yang pernah saya ambil. Kami diberi kesempatan memilih hal-hal apa yang ingin kami bahas setiap pertemuannya. Di dukung dengan dosennya yang gokil. Hehehe.
Hari kamis kemarin, kami kuliah seperti biasanya. Kali ini si dosen, sebut saja bang iqbal (hehe), mengajak kami untuk menganalisis diri sendiri (self analysis) melalui aturan hidup yang sebelumnya telah kami buat. Ya, kami diminta untuk membuat aturan hidup atau bahasa kerennya Radial Evaluation. Dari aturan hidup yang kami buat, teman atau siapapun diharapkan dapat mengkonfrontasi aturan hidup tersebut hingga saya yang menulisnya mendapat inti dari aturan hidup yang menggambarkan siapa diri saya sebenarnya. Bingung? Ya, saya juga bingung.
Namun, sebenarnya ada hal menarik lainnya selain aturan hidup itu. Memang sudah kebiasaannya, bang iqbal selalu memulai kelas dengan berbincang-bincang. Ya ujung-ujungnya saya jadi ngerasa lagi rumpi sama beliau. Dari banyak hal ia katakan, ada satu hal yang saya ingat, “orang yang eksis itu adalah orang yang tahu batasan kapan ia akan merasa ‘hidup’ dan kapan ia akan merasa ‘mati’. Orang yang selalu merasa bosan adalah orang yang ‘vakum’, dia nggak eksis. Kalau hidup kamu, kamu isi dengan hanya menghibur dirimu sendiri, hidup kamu tuh nggak bermakna”.
Well, agak kesindir juga sih. Saya termasuk orang yang sering merasa bosan. Fyi, dari tulisan saya bang iqbal bilang saya harus merubah tulisan saya agar saya bisa lebih terkendali dan nggak anget-anget tai ayam. Berarti bener kan, saya termasuk orang yang cepat merasa bosan. Sampai saat ini saya membunuh rasa bosan itu dengan hal-hal yang (ternyata saya sadar itu) nggak bermakna. Seperti misalnya nonton variety show korea, video clip korea, ngemil dan tidur. Oleh karena itu, saya mencoba untuk memulai kembali ritual yang sudah lama tidak saya lakukan: menulis dengan tangan. Kenapa dengan tangan? Karena saya bisa menyalurkan emosi saya, rasa bosan saya. Pada awalnya sulit memang, wong disuruh nyatet kuliah aja males, ini malah mau nulis tentang emosi. Hehehe. Tapi, dengan kegigihan saya bisa membuat tulisan itu. Setidaknya menjadi satu cerita yang bisa dibaca. Setelah menulis, saya…tidur. Ternyata saya memang tukang tidur.
Hm, sekedar promosi, ngobrol sama bang iqbal itu emang seru. Kadang otak saya nggak nyampe buat nangkep omongan dia.Tapi, seru aja dengerinnya. Hehe. Btw, makasih ya buat bang iqbal yang mengizinkan namanya muncul di blog saya.
No comments:
Post a Comment