speak out!!

setiap kejadian dalam blog ini adalah nyata. bila terdapat kesamaan tokoh, kejadian atau tempat... hm, sorry.
saya tidak memaksa anda untuk membaca blog ini. tapi jika itu pilihannya, nikmati!!

Friday, November 23, 2012

merindumu dengan senyum.


menatap langit-langit kamar
masih sama
putih, polos, monoton
namun ada yang hilang
entah apa

memutar badan ke kanan
toples itu masih ada
masih sama
tulisan-tulisan manis
menghibur diri

memutar badan ke kiri
foto-foto itu masih ada
masih sama
wajah manis, lucu, menyebalkan
terpampang jelas

semua masih sama.
dinding, langit-langit, tumpukan kertas,
foto-foto, tiker bioskop, bon restoran
semuanya ada
semuanya sama

tapi, kamu tidak lagi duduk disampingku
tidak ada lagi tangan-tangan merengkuh menyambutku
tidak kulihat lagi senyum manismu, tawa renyahmu
tidak ada lagi
tidak ada kamu

izinkan aku membenci sekaligus merindumu
membenci karena kamu harus pergi, tiba-tiba
membenci karena hari itulah,
aku melihatmu tersenyum, tertawa dan memelukku
setelah itu tak kutemukan kamu lagi

tapi aku lebih merindukanmu
merindukan sapa pagimu
senyum merekah
tangan yang menyambutku
kecup hangat di dahi
peluk erat.
aku merindukanmu

terima kasih sudah hadir dalam hidupku
ini bukanlah waktu yang singkat
aku akan terus merindu. menyayangimu.
semoga kita akan bertemu di lain waktu.

:)


==
Orang-orang baik selalu pergi lebih dulu. Tidak pernah sebuah kepergian itu menyenangkan. Selalu ada tangis sebelum tawa. Semoga, teman-temanku yang pergi lebih dulu, dapat berjalan dengan tenang menuju diriNya. We miss you. :)

~liris kinasih

Tuesday, November 13, 2012

Putri dan Lima Prajurit (2)



Putri tidak pernah menyadari
Betapa sulit melepaskan prajuritnya pergi
menuju medan perang
Ditatapnya lekat-lekat
Dihafalkannya setiap gerak, senyum dan lambaian tangan
Bertanya-tanya, kapan lagi dapat menikmati senyumnya?
Akankah ia kembali dengan senyum itu?

==
Ini sedikit lanjutan dari cerita Putri dan Lima Prajurit :) Enjoy!

~Liris Kinasih

Tuesday, November 6, 2012

cerita secangkir kopi



pagi ini matahari malu-malu menampakkan wujudnya
udara dingin enggan pergi
secangkir kopi hadir
menguapkan segala gundah
hangat meresap

sore ini senyum enggan pergi
mata enggan menutup
cerita-cerita enggan berhenti
secangkir kopi hadir
sejenak menghentikan waktu
waktuku bersamanya

malam ini...
lagi-lagi secangkir kopi hadir
menemani mata yang dipaksakan terbuka
menemani jari-jari yang bergerak cepat tanpa jeda
menyusun kata-kata manis tak bermakna

hidup itu seperti secangkir kopi
di pagi hari
sore hari
dan malam menjelang
pahit tapi membuatku nyaman


mari duduk bersamaku,
kita minum secangkir kopi
biarkan kata dan tawa membaur menjadi satu

salam manis,

Liris Kinasih

*teruntukmu tubuhku yang tidak pernah jauh dari kafein. hehe.