speak out!!

setiap kejadian dalam blog ini adalah nyata. bila terdapat kesamaan tokoh, kejadian atau tempat... hm, sorry.
saya tidak memaksa anda untuk membaca blog ini. tapi jika itu pilihannya, nikmati!!

Monday, December 27, 2010

rindu

aku rindu tubuh anak kecilku.
bergerak kesana kemari.
teriakan kesenangan.
aku rindu tubuh anak kecilku :)

Wednesday, December 8, 2010

lelah

aku lelah.
lelah menjadi dewasa.

Tuesday, December 7, 2010

seperti ini saya belajar

Semester ini saya mendapatkan mata kuliah analisis eksistensial. Mata kuliah ini merupakan “cabang” dari mata kuliah filsafat. Inti dari mata kuliah ini adalah melihat diri kita atau oranglain itu sebagai manusia seutuhnya melalui media penghayatan tubuh. Kalau di mata kuliah sebelumnya saya belajar untuk men’judge’ seseorang melalui tes kepribadian, mata kuliah ini justru melarang kami untuk men’judge’ oranglain. Tapi justru menghayati tubuhnya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah paling santai yang pernah saya ambil. Kami diberi kesempatan memilih hal-hal apa yang ingin kami bahas setiap pertemuannya. Di dukung dengan dosennya yang gokil. Hehehe.

Hari kamis kemarin, kami kuliah seperti biasanya. Kali ini si dosen, sebut saja bang iqbal (hehe), mengajak kami untuk menganalisis diri sendiri (self analysis) melalui aturan hidup yang sebelumnya telah kami buat. Ya, kami diminta untuk membuat aturan hidup atau bahasa kerennya Radial Evaluation. Dari aturan hidup yang kami buat, teman atau siapapun diharapkan dapat mengkonfrontasi aturan hidup tersebut hingga saya yang menulisnya mendapat inti dari aturan hidup yang menggambarkan siapa diri saya sebenarnya. Bingung? Ya, saya juga bingung.

Namun, sebenarnya ada hal menarik lainnya selain aturan hidup itu. Memang sudah kebiasaannya, bang iqbal selalu memulai kelas dengan berbincang-bincang. Ya ujung-ujungnya saya jadi ngerasa lagi rumpi sama beliau. Dari banyak hal ia katakan, ada satu hal yang saya ingat, “orang yang eksis itu adalah orang yang tahu batasan kapan ia akan merasa ‘hidup’ dan kapan ia akan merasa ‘mati’. Orang yang selalu merasa bosan adalah orang yang ‘vakum’, dia nggak eksis. Kalau hidup kamu, kamu isi dengan hanya menghibur dirimu sendiri, hidup kamu tuh nggak bermakna”.

Well, agak kesindir juga sih. Saya termasuk orang yang sering merasa bosan. Fyi, dari tulisan saya bang iqbal bilang saya harus merubah tulisan saya agar saya bisa lebih terkendali dan nggak anget-anget tai ayam. Berarti bener kan, saya termasuk orang yang cepat merasa bosan. Sampai saat ini saya membunuh rasa bosan itu dengan hal-hal yang (ternyata saya sadar itu) nggak bermakna. Seperti misalnya nonton variety show korea, video clip korea, ngemil dan tidur. Oleh karena itu, saya mencoba untuk memulai kembali ritual yang sudah lama tidak saya lakukan: menulis dengan tangan. Kenapa dengan tangan? Karena saya bisa menyalurkan emosi saya, rasa bosan saya. Pada awalnya sulit memang, wong disuruh nyatet kuliah aja males, ini malah mau nulis tentang emosi. Hehehe. Tapi, dengan kegigihan saya bisa membuat tulisan itu. Setidaknya menjadi satu cerita yang bisa dibaca. Setelah menulis, saya…tidur. Ternyata saya memang tukang tidur.

Hm, sekedar promosi, ngobrol sama bang iqbal itu emang seru. Kadang otak saya nggak nyampe buat nangkep omongan dia. Tapi, seru aja dengerinnya. Hehe. Btw, makasih ya buat bang iqbal yang mengizinkan namanya muncul di blog saya.

Have a nice day,

~liris

Friday, November 19, 2010

percakapan ibu-anak

ibu: kapan kamu lulus, nak?
anak: hm,kenapa sih nanyanya itu terus?
ibu: biar kamu cepet kawin.
anak: (nada meninggi) Maksudnyaa??
ibu: iya abis lulus, kamu kawin aja.
anak: *shock*
ibu: no, i just kidding.
anak: *sigh*
ibu: tapi, cepatlah lulus, nak!
anak: iya.. *buka laptop bikin UP skripsi*

have a nice friday,

~liris

Tuesday, November 9, 2010

hak pinjam

ayah saya bilang, "di dunia ini nggak ada hak milik buat kita, tapi yang ada adalah hak pinjam".

ayah saya mengajarkan bagaimana pentingnya beramal dalam hidup ini. nggak ada satupun yang (sebenarnya) seutuhnya buat kita. jangan pernah takut nggak akan punya apa-apa. toh, yang kita punya itu bukan milik kita kan? akan ada hal-hal lain lagi yang akan dipinjamkan pada kita. kalau ada banyak orang bilang, "rejeki nggak akan kemana.." saya rasa itu benar. ayah saya selalu mengajarkan untuk beramal selagi saya masih bisa beramal. nggak usah berupa uang, tapi apapun. beliau bilang, "kita itu nggak bisa hidup sendiri. jangan pernah sombong atas apa yang kamu punya. yang kita lakukan adalah bersyukur dan beramal."

saat ini adalah momen yang tepat untuk kita belajar beramal. saat ini begitu banyak bencana yang terjadi di Indonesia. lebih baik nggak sesumbar di status facebook atau twitter, berkomentar tentang bencananya, jurnalisnya, apapunlah itu. let's act something. talk less, do more. :)

have a nice tuesday,

~liris

Tuesday, November 2, 2010

percakapan tadi pagi

cewe : maaf ya, bulan ini aku bakal sibuk sama kegiatanku. maaf ya kalo aku jadi ngejauh.
cowo : nggak apa-apa. aku kuat kok, kalo kamu kuat.
cewe : :') makasih. aku juga kuat kalo kamu kuat.
cowo : aku pasti kuat asal kamu nggak meradang. aku sedih kalo kamu udah kayak gitu.
cewe : :')

that's why i love him.. :)

have a nice november,

~liris

Saturday, October 23, 2010

"Kita, generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau. Genarasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua. Kitalah yang menjadi generasi yang memakmurkan Indonesia" (Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demonstran)

Wednesday, October 20, 2010

"anak tidak pernah minta dilahirkan. mereka adalah konsekuensi dari hubungan orangtuanya." (Gambir, Pintu Terlarang)

Tuesday, October 19, 2010

berbeda

aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi

-Marcell-

have a beautiful day,
~liris

Sunday, October 17, 2010

penuh makna


tahun ini kami genap 4 tahun pacaran. saya dan dia sudah menjalani 4 tahun ini dengan penuh perjuangan. ya, benar. tidak mudah ternyata menjalani suatu hubungan jarak jauh aliah LDR. kami pikir, kami kuat. tapi ternyata, terkadang hal yang kecil menjadi tidak terkendali. tapi, kami berusaha untuk tidak menyerah pada keadaan. kami mencoba untuk kembali belajar memahami lebih baik lagi.

saya sendiri bingung jika ada orang yang bertanya, "gimana sih kok bisa 4 taun gitu?". saya dan dia tidak pernah punya cara-cara jitu menjalani hubungan ini. kami menjalaninya apa adanya. selalu melihat sisi positifnya dari hubungan ini. itulah yang selalu ia katakan pada saya. berpikir positif dan nikmatilah.

ada satu hal yang ingin saya bagi dengan kalian. resep rahasia saya menjalani hubungan ini (halah, macam Farah Quin aja. :D). resepnya adalah merubah mind set saya. selama ini pacaran itu identik dengan nonton bareng, makan bareng, kemana-mana bareng. satu tahun pertama hubungan kami, mind set saya tentang pacaran memang seperti itu. tapi, ketika kami LDR, saya merubahnya. pacaran bukan lagi tentang selalu bersama kemana-mana. yang saya pikirkan sekarang adalah mencari kesenangan dibalik itu semua. gimana ya caranya biar hubungan kita nggak garing? ya, kunci menjalani hubungan jarak jauh adalah kreatif. hehehe.

kami nggak pernah bosan untuk berubah. well, seperti berubah nama panggilan. dari sayang, nonong, dudul, bunta, bebe, dll. ya seperti itulah. berubah. tapi bukan berubah perasaan ya..hehehe. dan satu lagi, saya dan dia tidak pernah saling mengikat. saya ingin dia tetap punya teman banyak dan kehidupan perkuliahan yang menyenangkan. begitu juga sebaliknya. tidak akan pernah nyaman hubungan kami, kalau kami saling mengikat.

perbedaan antara kami, justru kadang jadi alasan saya tetap seperti ini. dia yang kalem bisa meredakan ke'riweuh'an saya. dia yang pemikir bisa meredakan saya yang (terlalu) spontanitas. saya yang bawel bisa bikin dia jadi bawel juga. yah..pokoknya (mudah-mudahan) hubungan kami menyenangkan. :)

kadang, masalah datang. nggak bohong juga kalau saya kadang-kadang stres. kuncinya adalah terbuka. dia harus tahu kenapa saya marah. saya juga harus tau kenapa dia marah. ini juga gampang. karena kami punya kecenderungan untuk menyimpan perasaan. berlatih dan terus berlatih. hehhee, emang tampak seperti atlet ya.. :)

saya ingin hubungan ini punya makna untuk kami berdua. saya berharap jika suatu hari nanti kami berada pada ujung yang menyedihkan, segala hal yang bermakna tersebut membuat kami tidak pernah menyesal menjalani hubungan ini. ya kan, pacar? hehehe.

walau udah lewat 2 bulan, selamat 4 tahunan ya pacar !!! :D

have a nice day,
~liris

berbagi pandangan

saya suka melihat dunia dari mata orang lain. menjelajahi blog demi blog. dengan ekspresi tersenyum, tertawa kecil, dahi berkerut, dan ekspresi lainnya. lebih sering tampang bloon. hehhee. dunia yang kalian lihat dan saya baca, ternyata membantu saya. membantu saya mengerti. begitu banyak dunia membuat ceritanya pada kita. kita sama-sama sakit hati, tapi kemasannya berbeda, tapi menyelesaikannya berbeda. kita sama-sama bahagia, tapi cara mengekspresikannya juga berbeda.

terima kasih untuk orang-orang yang blognya mau saya baca. walaupun blog ini tidak pernah tersentuh oleh mereka. well, beberapa emang nggak kenal saya sih. hehehe.

~have a nice day!!
liris

Wednesday, October 13, 2010

kata-kata

kata-kata ini mungkin akan berjamur, membusuk.
setiap kata hanya sepintas mampir disini.
setelah itu berjamiur, membusuk.
kata-kata busuk ini akan terlupa,
ah mungkin mampir ke otak kita juga tidak.
tapi kata-kata ini setidaknya pernah ada disini
untuk kamu.
duniamu.
siapapun kamu.
terima kasih.
:)

have a nice day
~liris

ketika hujan sore itu


ketika hujan sore itu.
aku.
merindukanmu.dan tawamu.
kapan kita bertemu kembali?


have a nice day
~liris

Monday, October 11, 2010

berdoa

"ketika kamu berdoa...

kamu lebih banyak meminta atau bersyukur?"

Tuesday, October 5, 2010

Kematian

"Apa rasanya mati?

Mengapa banyak orang ingin hidup 1000 tahun lagi?

Hidup…hanya akan membuatku sering menangis. Sering mengeluh.

Bukankah mati akan lebih membahagiakan?

Hanya akan ada titik tidak ada lagi koma.

Segalanya terhenti.

Jadi..apa rasanya mati?"


Saya sering berpikir tentang kematian. Hal ini tidak ada yang pernah tahu, selain saya…dan tuhan. Tapi hari ini saya ingin berbagi pikiran dengan kalian tentang kematian.


Kemarin, saya menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dengan dosen matakuliah psikolinguistik. Awalnya hanya membicarakan tentang film, budaya, dll. Tapi, entah bagaimana saya juga lupa, akhirnya kami berbicara tentang kematian. Saya jujur kepada beliau kalau saya sering berpikir tentang hal ini. Beliau menceritakan bahwa saya bukan satu-satunya orang yang datang padanya yang suka berpikir tentang kematian. Bahkan beberapa diantaranya memiliki penghayatan yang lebih dibandingkan saya. Pada akhirnya, sebelum pulang, saya bertanya “wajar nggak sih, saya sering berpikir tentang kematian?” “hm…nggak ada, kalau itu digunakan untuk olah pikir”. Beliau menyarankan saya untuk membaca padangan-pandangan para filsuf, terutama Nietzsche. Dan ternyata Nietzsche itu adalah salah satu filsuf yang mempengaruhi pandangan-pandangan Soe Hok Gie tentang kematian. Ya, akan mulai membacanya hari ini. Semoga bisa mengerti.


Ya. Saya sering berpikir tentang kematian. Kematian siapa? Kematian siapapun. Tapi lebih sering tentang kematian diri saya. Saya sendiri lupa awalnya gimana. Tapi saya suka. SUKA. Seperti saya SUKA eskrim. SUKA film korea. Menyenangkan. ketika saya SMP-SMA saya suka menulis cerpen. Saya kurang suka kalau cerita saya berakhir senang. Selalu lebih menyentuh (menurut saya) jika endingnya adalah kematian. Kematian bagi saya, tidak seperti film-film horror. Menyeramkan. Hantu. Gelap. Asap-asap. Mistik. Atau apapun. Bagi saya, kematian itu putih. Kering. Hampa. Ringan. Lembut. Saya sering berpikir jika saya mati, siapa yang akan datang kerumah saya untuk melayat atau datang ke pemakaman saya? Kira-kira si A datang nggak ya? Dia masih inget saya nggak ya? Atau..kira-kira apa yang orang yang bilang tentang saya? Baik hatikah? Jutekkah? Menyebalkankah?


Seperti itu saya berpikir tentang kematian. Kadang..saya merancang seperti apa kematian saya. Misalnya, saya ingin berada disamping satu orang ketika nyawa saya akan hilang. Bukan dengan ibu. Bukan dengan ayah. Bukan dengan siapapun. Seseorang yang menganggap dirinya tidak berarti bagi saya, namun kenyataan sebaliknya. Ini hanya salah satu rancangan kematian saya.


Dulu..saya takut berbagi pikiran saya tentang kematian ini. Saya merasa tidak semua orang seperti ini. Bagi mereka, yang terpenting adalah kehidupan. Namun, dari pembicaraan dengan dosennya saya itu, saya mencoba memberanikan diri berbagi pikiran tentang ini. Karena saya pikir, kematian itu memang akan datang pada kita. Dan tidak perlu berpikir tentang hantu-hantu atau makhluk gaib lainnya. Keluarlah dari itu. Berpikirlah seperti apa kira-kira kematian kalian. Saya tidak memaksa kalian untuk ini. Kalian tahu mana pikiran yang membuat kalian lebih nyaman, kehidupan atau kematian.


Saya berbicara seperti ini bukan untuk menunjukkan pada kalian, betapa saya ingin mati. (mungkin) saya belum cukup siap untuk itu. Tapi bagi saya, perbedaannya dengan kehidupan, kehidupan itu adalah hal yang saya jalani sekarang. Seperti apa dan bagaimana, biarkan dia berjalan apa adanya. Dan kematian itu adalah sesuatu yang saya (suka) pikirkan.


“nasib terbaik adalah tidak dilahirkan

Yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan

Yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu.

Bahagialah mereka yang mati muda”

Friedrich Nietzsche dikutip oleh Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran, 22 Januari 1962)


Have a nice day!!

~liris

Tuesday, September 28, 2010

rasa

~Pertemuan~

Kita saling menatap ketika musik mulai mengalun

Tanpa kata

Tanpa senyum

Hanya pandangan

Kau ajarkanku menikmatinya

Setiap alunan, setiap liriknya, setiap jiwanya

Sedikit kata

Seulas senyuman

“hai apa kabar, siapa namamu?”


~Segalanya tentang musik(mu)~

Katamu setiap musik punya jiwa

Ia berkelana kesana kemari

Menyentuh tiap wajah manusia

Dalam berbagai rasa

Kadang aku iri pada musikmu

Ia mampu membungkammu

Menjadikannya bagai dewa

Tapi musikmu yang membuatku menengadah

Menatapmu, walau tak kutemui dirimu disana

Bagaimana caranya mengetuk pintumu

Jika musikmu sudah lebih dulu masuk

Bagaimana caranya menarikmu

Jika kamu telah ikut berkelana bersamanya

Aku ingin menjadi musikmu

Ya, bolehkan aku menjadi musik bagimu?


~Seperti apa rasanya~

Seperti apa rasanya dimiliki oleh dirimu?

Seperti apa rasanya jika menjadi separuh dirimu?

Seperti apa rasanya duduk bersamamu, berbincang?

Seperti apa rasanya, wahai kau yang tak pernah melihatku?


Untuk orang-orang yang selalu memendam rasanya. Tidak ada yang pernah salah dengan perasaan, kawan. Hanya mungkin waktunya belum tepat.


have a nice day!

~liris

Friday, September 24, 2010

being

Psychologist
is
HARD


Friday, September 10, 2010

Lebaran!!

selamat hari raya idul fitri 1431 H
mohon maaf lahir dan batin
semoga hati yang bersih menjadikan kita insan yang lebih baik
amin.

~liris~

Thursday, September 9, 2010

my teacher said:

"hati-hati dengan apa yang kalian pikir itu adalah kelebihan kalian. justru terkadang itulah kelemahan kalian"

alter ego

susah menjelaskan alter ego dengan bahasa gaul. saya sulit menerjemahkan kata-kata kedalam bahasa yang lebih bisa dimengerti. intinya adalah sisi lain dari diri saya.

akhir-akhir ini saya sering merasa ada dalam diri saya yang memaksa keluar dari cangkangnya. ada bagian dari diri saya yang tersembunyi. tak pernah menampakkan diri. karenanya tidak ada yang pernah tahu.

saya ingin menuliskan apa yang -bagian diri saya yang lain- pikirkan. ingin keluar dari hal-hal yang sudah semestinya. pemberontak? mungkin.

tulisan saya tidak akan menjadi berat. kapan sih saya menulis tulisan yang berat? tapi blog ini akan membantu saya mengeluarkan diri saya yang lain yang sudah lama meronta-ronta ingin keluar. mungkin masih sama seperti tulisan saya yang dulu-dulu. ringan, simple, seblek, ngaco atau apapun. tapi mungkin saja tidak.

selamat bersenang-senang,

~liris

Thursday, September 2, 2010

21 years old :)

Kuingin mengucap pada waktu untuk berhenti sejenak.

Ingin kurangkai kembali cerita-cerita hidupku.

Ingin kuperbaiki.

Ingin kubenahi.

Waktu adalah cermin.

Kutemui diriku ada pada titik ini.

Merenung, berharap dan berdoa.

Menangis, tertawa dan kembali merenung.

Terima kasih kepada hidup yang tidak pernah

berhenti memberiku kesempatan.

Terima kasih kepada hidup yang selalu

memberikan manusia-manusia terbaiknya dalam hidupku.

Terima kasih sudah menjadi bagian dari ceritaku.

Semoga masih ada waktu untuk kita

untuk kembali membuat cerita bersama.

Terima kasih.

Liris Kinasih Paramita.