speak out!!
Monday, December 27, 2010
rindu
Wednesday, December 8, 2010
Tuesday, December 7, 2010
seperti ini saya belajar
~liris
Friday, November 19, 2010
percakapan ibu-anak
anak: hm,kenapa sih nanyanya itu terus?
ibu: biar kamu cepet kawin.
anak: (nada meninggi) Maksudnyaa??
ibu: iya abis lulus, kamu kawin aja.
anak: *shock*
ibu: no, i just kidding.
anak: *sigh*
ibu: tapi, cepatlah lulus, nak!
anak: iya.. *buka laptop bikin UP skripsi*
have a nice friday,
~liris
Tuesday, November 9, 2010
hak pinjam
ayah saya mengajarkan bagaimana pentingnya beramal dalam hidup ini. nggak ada satupun yang (sebenarnya) seutuhnya buat kita. jangan pernah takut nggak akan punya apa-apa. toh, yang kita punya itu bukan milik kita kan? akan ada hal-hal lain lagi yang akan dipinjamkan pada kita. kalau ada banyak orang bilang, "rejeki nggak akan kemana.." saya rasa itu benar. ayah saya selalu mengajarkan untuk beramal selagi saya masih bisa beramal. nggak usah berupa uang, tapi apapun. beliau bilang, "kita itu nggak bisa hidup sendiri. jangan pernah sombong atas apa yang kamu punya. yang kita lakukan adalah bersyukur dan beramal."
saat ini adalah momen yang tepat untuk kita belajar beramal. saat ini begitu banyak bencana yang terjadi di Indonesia. lebih baik nggak sesumbar di status facebook atau twitter, berkomentar tentang bencananya, jurnalisnya, apapunlah itu. let's act something. talk less, do more. :)
have a nice tuesday,
~liris
Tuesday, November 2, 2010
percakapan tadi pagi
cowo : nggak apa-apa. aku kuat kok, kalo kamu kuat.
cewe : :') makasih. aku juga kuat kalo kamu kuat.
cowo : aku pasti kuat asal kamu nggak meradang. aku sedih kalo kamu udah kayak gitu.
cewe : :')
that's why i love him.. :)
have a nice november,
~liris
Saturday, October 23, 2010
Wednesday, October 20, 2010
Tuesday, October 19, 2010
berbeda
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
~liris
Sunday, October 17, 2010
penuh makna
tahun ini kami genap 4 tahun pacaran. saya dan dia sudah menjalani 4 tahun ini dengan penuh perjuangan. ya, benar. tidak mudah ternyata menjalani suatu hubungan jarak jauh aliah LDR. kami pikir, kami kuat. tapi ternyata, terkadang hal yang kecil menjadi tidak terkendali. tapi, kami berusaha untuk tidak menyerah pada keadaan. kami mencoba untuk kembali belajar memahami lebih baik lagi.
saya sendiri bingung jika ada orang yang bertanya, "gimana sih kok bisa 4 taun gitu?". saya dan dia tidak pernah punya cara-cara jitu menjalani hubungan ini. kami menjalaninya apa adanya. selalu melihat sisi positifnya dari hubungan ini. itulah yang selalu ia katakan pada saya. berpikir positif dan nikmatilah.
ada satu hal yang ingin saya bagi dengan kalian. resep rahasia saya menjalani hubungan ini (halah, macam Farah Quin aja. :D). resepnya adalah merubah mind set saya. selama ini pacaran itu identik dengan nonton bareng, makan bareng, kemana-mana bareng. satu tahun pertama hubungan kami, mind set saya tentang pacaran memang seperti itu. tapi, ketika kami LDR, saya merubahnya. pacaran bukan lagi tentang selalu bersama kemana-mana. yang saya pikirkan sekarang adalah mencari kesenangan dibalik itu semua. gimana ya caranya biar hubungan kita nggak garing? ya, kunci menjalani hubungan jarak jauh adalah kreatif. hehehe.
kami nggak pernah bosan untuk berubah. well, seperti berubah nama panggilan. dari sayang, nonong, dudul, bunta, bebe, dll. ya seperti itulah. berubah. tapi bukan berubah perasaan ya..hehehe. dan satu lagi, saya dan dia tidak pernah saling mengikat. saya ingin dia tetap punya teman banyak dan kehidupan perkuliahan yang menyenangkan. begitu juga sebaliknya. tidak akan pernah nyaman hubungan kami, kalau kami saling mengikat.
perbedaan antara kami, justru kadang jadi alasan saya tetap seperti ini. dia yang kalem bisa meredakan ke'riweuh'an saya. dia yang pemikir bisa meredakan saya yang (terlalu) spontanitas. saya yang bawel bisa bikin dia jadi bawel juga. yah..pokoknya (mudah-mudahan) hubungan kami menyenangkan. :)
kadang, masalah datang. nggak bohong juga kalau saya kadang-kadang stres. kuncinya adalah terbuka. dia harus tahu kenapa saya marah. saya juga harus tau kenapa dia marah. ini juga gampang. karena kami punya kecenderungan untuk menyimpan perasaan. berlatih dan terus berlatih. hehhee, emang tampak seperti atlet ya.. :)
saya ingin hubungan ini punya makna untuk kami berdua. saya berharap jika suatu hari nanti kami berada pada ujung yang menyedihkan, segala hal yang bermakna tersebut membuat kami tidak pernah menyesal menjalani hubungan ini. ya kan, pacar? hehehe.
walau udah lewat 2 bulan, selamat 4 tahunan ya pacar !!! :D
have a nice day,
~liris
berbagi pandangan
terima kasih untuk orang-orang yang blognya mau saya baca. walaupun blog ini tidak pernah tersentuh oleh mereka. well, beberapa emang nggak kenal saya sih. hehehe.
~have a nice day!!
liris
Wednesday, October 13, 2010
kata-kata
setiap kata hanya sepintas mampir disini.
setelah itu berjamiur, membusuk.
kata-kata busuk ini akan terlupa,
ah mungkin mampir ke otak kita juga tidak.
tapi kata-kata ini setidaknya pernah ada disini
untuk kamu.
duniamu.
siapapun kamu.
terima kasih.
:)
have a nice day
~liris
Monday, October 11, 2010
Tuesday, October 5, 2010
Kematian
"Apa rasanya mati?
Mengapa banyak orang ingin hidup 1000 tahun lagi?
Hidup…hanya akan membuatku sering menangis. Sering mengeluh.
Bukankah mati akan lebih membahagiakan?
Hanya akan ada titik tidak ada lagi koma.
Segalanya terhenti.
Jadi..apa rasanya mati?"
Saya sering berpikir tentang kematian. Hal ini tidak ada yang pernah tahu, selain saya…dan tuhan. Tapi hari ini saya ingin berbagi pikiran dengan kalian tentang kematian.
Kemarin, saya menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dengan dosen matakuliah psikolinguistik. Awalnya hanya membicarakan tentang film, budaya, dll. Tapi, entah bagaimana saya juga lupa, akhirnya kami berbicara tentang kematian. Saya jujur kepada beliau kalau saya sering berpikir tentang hal ini. Beliau menceritakan bahwa saya bukan satu-satunya orang yang datang padanya yang suka berpikir tentang kematian. Bahkan beberapa diantaranya memiliki penghayatan yang lebih dibandingkan saya. Pada akhirnya, sebelum pulang, saya bertanya “wajar nggak sih, saya sering berpikir tentang kematian?” “hm…nggak ada, kalau itu digunakan untuk olah pikir”. Beliau menyarankan saya untuk membaca padangan-pandangan para filsuf, terutama Nietzsche. Dan ternyata Nietzsche itu adalah salah satu filsuf yang mempengaruhi pandangan-pandangan Soe Hok Gie tentang kematian. Ya, akan mulai membacanya hari ini. Semoga bisa mengerti.
Ya. Saya sering berpikir tentang kematian. Kematian siapa? Kematian siapapun. Tapi lebih sering tentang kematian diri saya. Saya sendiri lupa awalnya gimana. Tapi saya suka. SUKA. Seperti saya SUKA eskrim. SUKA film korea. Menyenangkan. ketika saya SMP-SMA saya suka menulis cerpen. Saya kurang suka kalau cerita saya berakhir senang. Selalu lebih menyentuh (menurut saya) jika endingnya adalah kematian. Kematian bagi saya, tidak seperti film-film horror. Menyeramkan. Hantu. Gelap. Asap-asap. Mistik. Atau apapun. Bagi saya, kematian itu putih. Kering. Hampa. Ringan. Lembut. Saya sering berpikir jika saya mati, siapa yang akan datang kerumah saya untuk melayat atau datang ke pemakaman saya? Kira-kira si A datang nggak ya? Dia masih inget saya nggak ya? Atau..kira-kira apa yang orang yang bilang tentang saya? Baik hatikah? Jutekkah? Menyebalkankah?
Seperti itu saya berpikir tentang kematian. Kadang..saya merancang seperti apa kematian saya. Misalnya, saya ingin berada disamping satu orang ketika nyawa saya akan hilang. Bukan dengan ibu. Bukan dengan ayah. Bukan dengan siapapun. Seseorang yang menganggap dirinya tidak berarti bagi saya, namun kenyataan sebaliknya. Ini hanya salah satu rancangan kematian saya.
Dulu..saya takut berbagi pikiran saya tentang kematian ini. Saya merasa tidak semua orang seperti ini. Bagi mereka, yang terpenting adalah kehidupan. Namun, dari pembicaraan dengan dosennya saya itu, saya mencoba memberanikan diri berbagi pikiran tentang ini. Karena saya pikir, kematian itu memang akan datang pada kita. Dan tidak perlu berpikir tentang hantu-hantu atau makhluk gaib lainnya. Keluarlah dari itu. Berpikirlah seperti apa kira-kira kematian kalian. Saya tidak memaksa kalian untuk ini. Kalian tahu mana pikiran yang membuat kalian lebih nyaman, kehidupan atau kematian.
Saya berbicara seperti ini bukan untuk menunjukkan pada kalian, betapa saya ingin mati. (mungkin) saya belum cukup siap untuk itu. Tapi bagi saya, perbedaannya dengan kehidupan, kehidupan itu adalah hal yang saya jalani sekarang. Seperti apa dan bagaimana, biarkan dia berjalan apa adanya. Dan kematian itu adalah sesuatu yang saya (suka) pikirkan.
“nasib terbaik adalah tidak dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan
Yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu.
Bahagialah mereka yang mati muda”
Friedrich Nietzsche dikutip oleh Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran, 22 Januari 1962)
Have a nice day!!
~liris
Tuesday, September 28, 2010
rasa
~Pertemuan~
Kita saling menatap ketika musik mulai mengalun
Tanpa kata
Tanpa senyum
Hanya pandangan
Kau ajarkanku menikmatinya
Setiap alunan, setiap liriknya, setiap jiwanya
Sedikit kata
Seulas senyuman
“hai apa kabar, siapa namamu?”
~Segalanya tentang musik(mu)~
Katamu setiap musik punya jiwa
Ia berkelana kesana kemari
Menyentuh tiap wajah manusia
Dalam berbagai rasa
Kadang aku iri pada musikmu
Ia mampu membungkammu
Menjadikannya bagai dewa
Tapi musikmu yang membuatku menengadah
Menatapmu, walau tak kutemui dirimu disana
Bagaimana caranya mengetuk pintumu
Jika musikmu sudah lebih dulu masuk
Bagaimana caranya menarikmu
Jika kamu telah ikut berkelana bersamanya
Aku ingin menjadi musikmu
Ya, bolehkan aku menjadi musik bagimu?
~Seperti apa rasanya~
Seperti apa rasanya dimiliki oleh dirimu?
Seperti apa rasanya jika menjadi separuh dirimu?
Seperti apa rasanya duduk bersamamu, berbincang?
Seperti apa rasanya, wahai kau yang tak pernah melihatku?
Untuk orang-orang yang selalu memendam rasanya. Tidak ada yang pernah salah dengan perasaan, kawan. Hanya mungkin waktunya belum tepat.
have a nice day!
~liris
Friday, September 24, 2010
Friday, September 10, 2010
Thursday, September 9, 2010
my teacher said:
alter ego
akhir-akhir ini saya sering merasa ada dalam diri saya yang memaksa keluar dari cangkangnya. ada bagian dari diri saya yang tersembunyi. tak pernah menampakkan diri. karenanya tidak ada yang pernah tahu.
saya ingin menuliskan apa yang -bagian diri saya yang lain- pikirkan. ingin keluar dari hal-hal yang sudah semestinya. pemberontak? mungkin.
tulisan saya tidak akan menjadi berat. kapan sih saya menulis tulisan yang berat? tapi blog ini akan membantu saya mengeluarkan diri saya yang lain yang sudah lama meronta-ronta ingin keluar. mungkin masih sama seperti tulisan saya yang dulu-dulu. ringan, simple, seblek, ngaco atau apapun. tapi mungkin saja tidak.
selamat bersenang-senang,
~liris
Thursday, September 2, 2010
21 years old :)
Kuingin mengucap pada waktu untuk berhenti sejenak.
Ingin kurangkai kembali cerita-cerita hidupku.
Ingin kuperbaiki.
Ingin kubenahi.
Waktu adalah cermin.
Kutemui diriku ada pada titik ini.
Merenung, berharap dan berdoa.
Menangis, tertawa dan kembali merenung.
Terima kasih kepada hidup yang tidak pernah
berhenti memberiku kesempatan.
Terima kasih kepada hidup yang selalu
memberikan manusia-manusia terbaiknya dalam hidupku.
Terima kasih sudah menjadi bagian dari ceritaku.
Semoga masih ada waktu untuk kita
untuk kembali membuat cerita bersama.
Terima kasih.
Liris Kinasih Paramita.